Kasus stroke meningkat di negara maju seperti
Amerika di mana kegemukan dan junk food telah mewabah . Berdasarkan data
statistik di Amerika, setiap tahun terjadi 750.000 kasus stroke baru di
Amerika. Dari data tersebut menunjukkan bahwa setiap 45 menit, ada satu orang
di Amerika yang terkena serangan stroke.
Menurut Yayasan
Stroke Indonesia (Yastroki), terdapat kecenderungan meningkatkannya jumlah
penyandang stroke di Indonesia dalam dasawarsa terakhir. Kecenderungannya
menyerang generasi muda yang masih produktif.
Hal ini akan berdampak terhadap menurunnya tingkat produktivitas serta
dapat mengakibatkan terganggunya ekonomi keluarga.
Tidak dapat
dipungkiri bahwa peningkatan jumlah penderita
stoke di Indonesia identik dengan wabah kegemukan akibat pola makan kaya
lemak atau kolesterol yang melanda di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia.
Di Indonesia,
stroke merupakan penyakit nomor tiga yang mematikan setelah jantung dan kanker.
Bahkan, berbagai hasil penelitian mengatakan stroke merupakan pembunuh No.1 di
RS pemerintah di seluruh penjuru Indonesia.
Diperkirakan
ada 500.000 penduduk yang terkena stroke. Dari jumlah tersebut sepertiganya
bisa pulih kembali, sepertiga lainnya mengalami gangguan fungsional ringan
sampai sedang dan sepertiga sisanya mengalami gangguan fungsional berat yang
mengharuskan penderita terus menerus di kasur.
Stroke termasuk
penyakit serebrovaskuler (pembuluh darah otak) yang ditandai dengan kematian jaringan otak (infark serebral)
yang terjadi karena berkurangnya alirandarah dan oksigen ke otak. WHO
mendefinisikanbahwa stroke adalah gejala-gejala defisit fungsi susunan saraf
yang diakibatkan oleh penyakit pembuluh darah otak dan bukan oleh yang lain
dari itu.
Mengenali Jenis-jenis
Stroke
Stroke dibagi
menjadi dua jenis yaitu stroke iskemik maupun stroke hemorragik. Pada stroke
iskemik, aliran darah ke otak terhenti karena aterosklerosis (penumpukan
kolesterol pada dinding pembuluh darah) atau bekuan darah yang telah menyumbat
suatu pembuluh darah ke otak. Hampir sebagian besar pasien atau sebesar 83 %
mengalami stroke jenis ini.
Pada stroke hemorragik, pembuluh darah pecah
sehingga menghambat aliran darah yang normal dan darah merembes ke dalam suatu
daerah diotak dan merusaknya. Hampir 70 persen kasus stroke hemorrhagic terjadi
pada penderita hipertensi.
Ketahui Faktor Risiko Stroke
Penyakit atau keadaan yang menyebabkan atau
memperparah stroke disebut dengan Faktor Risiko Stroke. Penyakit tersebut di
atas antara lain Hipertensi, Penyakit Jantung, Diabetes Melitus, Hiperlipidemia
(peninggian kadar lipid dalam darah). Keadaan yang dapat menyebabkan stroke adalah usia lanjut,
obesitas, merokok, suku bangsa (Negro/spanyol), jenis kelamin (pria), kurang
olah raga.
Membaca Gejala Stroke
Secara umum membaca isyarat stroke dapat dilakukan
dengan mengamati beberapa gejala stroke berikut :
· Kelemahan atau kelumpuhan lengan atau tungkai atau
salah satu sisi tubuh.
· Hilangnya sebagian penglihatan atau pendengaran
· Penglihatan ganda
· Pusing
·
Bicara tidak jelas
· Sulit memikirkan atau mengucapkan kata-kata yang tepat
·
Tidak mampu mengenali bagian dari tubuh
·
Pergerakan yang tidak biasa
· Hilangnya pengendalian terhadap kandung kemih
·
Ketidakseimbangan dan terjatuh
· Pingsan
Mendiagnosis Stroke
Diagnosis stroke biasanya ditegakkan berdasarkan
perjalanan penyakit dan hasil pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik dapat
membantu menentukan lokasi kerusakan pada otak. Ada dua jenis teknik
pemeriksaan imaging (pencitraan) untuk mengevaluasi kasus stroke atau penyakit
pembuluh darah otak (Cerebrovaskular Disease/CVD), yaitu Computed Tomography
(CT scan) dan Magnetic Resonance Imaging (MRI).
CT scan diketahui sebagai pendeteksi imaging yang
paling mudah, cepat, dan relatif murah untuk kasus stroke. Namun dalam beberapa
hal, CT scan kurang sensitive disbanding dengan MRI,misalnya pada kasus stroke
hiperakut.
Untuk memperkuat diagnosis biasanya dilakukan
pemeriksaan CT scan atau MRI. Kedua pemeriksaan tersebut juga bisa membantu
menentukan penyebab dari stroke,apakah pendarahan atau tumor otak. Kadang
dilakukan angiografi yaitu penentuan susunan pembuluh darah/getah bening
melalui kapilaroskopi atau fluoroskopi.
Makanan Sehat dan Gaya Hidup Sehat, Solusi
Terbaik
Ada sekitar 30 %-40 % penderita stroke yang masih
dapat sembuh secara sempurna asalkan ditangani dalam jangka waktu 6 jam atau
kurang dari itu. Hal ini penting agar penderita tidak mengalami kecacatan. Kalaupun ada gejala sisa seperti
jalannya pincang atau berbicaranya pelo, namun gejala sisa ini masih bisa
disembuhkan.
Sayangnya, sebagian besar penderita stroke baru
datang ke rumah sakit 48-72 jam setelah terjadinya serangan. Bila demikian,
tindakan yang perlu dilakukan adalah pemulihan. Tindakan pemulihan ini penting
untuk mengurangi komplikasi akibat stroke dan berupaya mengembalikan keadaan
penderita kembali normal seperti sebelom serangan stroke.
Upaya untuk memulihkan kondisi kesehatan penderita
stroke sebaiknya dilakukan secepat mungkin, idealnya dimulai 4-5 hari setelah
kondisi pasien stabil. Tiap pasien pasien membutuhkan penanganan yang berbeda-beda, tergantung dari kebutuhan
pasien. Proses ini membutuhkan waktu sekitar 6-12 bulan.
Usia juga merupakan faktor risiko stroke,semakin
tinggi. Namun, sekarang kaum usia produktif perlu waspada terhadap ancaman
stroke. Pada usia produktif , stroke dapat
menyerang terutama pada mereka yang gemar mengkonsumsi makanan siap saji yang tidak sehat.
Life style alias gaya hidup juga menjadi pemicu
semakin merebaknya penyakit yang menyerang usia produktif. Dewasa ini, banyak
orang yang terbiasa menerapkan pola makan tidak sehat dengan seringnya
mengkonsumsi makanan siap saji yang sarat dengan lemak, kolesterol dan rendah
serat.
Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati.
Selagi stroke masih dapat dicegah, kenapa tidak mencoba?
Pertama, dengan menjalankan perilaku hidup sehat
sejak dini. Kedua, pengendalian faktor-faktor risiko secara optimal harus
dijalankan. Ketiga, melakukan medical check up secara rutin dan berkala dan si
pasien harus mengenali tanda-tanda dini stroke.
Untuk mencegah “ the silent killer” ini maka
seseorang dianjurkan untuk berhenti
rokok, melakukan olah raga secara
teratur, menghindari stress berlebihan dan mengkonsumsi makanan sehat.
Cegah Stroke dengan Chlostanin Gold & EPADHA
Makanan yang terbaik untuk dikonsumsi adalah yang
lazim disebut dengan 4 sehat 5 sempurna atau disebut juga makanan dengan menu
seimbang. Selain dengan menu seimbang kita juga harus mengkonsumsi vitamin dan
mineral yang tepat dan seimbang sangat diperlukan agar tubuh kita bisa
terhindar dari ancaman “the silent killer” yaitu penyakit stroke yang
mematikan.
Seperti yang telah disebutkan di atas, ceceran lemak
yang banyak dan menempel pada pembuluh darah menyebabkan stroke. Untuk itu kita
memerlukan zat-zat gizi yang bisa membantu membersihkan ceceran-ceceran lemak
pada pembuluh tersebut.
Kami hadirkan untuk Anda,ChlostaninGold dan
EPADHA. Chlostanin Gold dapat membantu melancarkan peredaran darah dalam
tubuh dan membantu melancarkan peredaran darah dalam tubuh dan membantu
menetralisir zat-zat beracun dari dalam tubuh. Chlostanin Gold memenuhi
kebutuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar